Kamis, 18 Juni 2015

ISD sebagai MKDU

BAB I
PENDAHULUAN


1.1     Latar Belakang


Manusia adalah makhluk social yaitu makhluk yang hidup dengan membutuhkan pertolongan orang lain. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan memiliki sifat saling membutuhkan satu sama lain. Banyaknya kritik sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para cendekiawan.Mereka berpendapat bahwa system pendidikan yang berlangsung masih berbau colonial dan merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda.Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani. Unsur fisik yaitu berupa jasmani (raga) dan unsur  psikis berupa rohaninya (jiwa). Jika unsur  tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak dapat di sebut sebagai individu lagi. Kedua unsure tersebut harus berjalan dengan seimbang dan harus tercukupi pemenuhannya. Selain itu manusia tidak dapat hidup tanpa kehadiran manusia lain itulah yang menyebabkan adanya dorongan untuk hubungan (interaksi) dengan orang lain. Tidak ada manusia yang sama persis di dunia ini walaupun kembar sekalipun, setiap manusia memiliki keunikan tersendiri. Atas dasar hal tersebut sering kali terjadi konflik di dalam kehidupan.

Sejak lahir manusia dibekali pemikiran akal pemikiran yang sangat tinggi.Itulah yang menyebabkan manusia memiliki potensi di berbagai bidang. Sekalipun banyaknya hambatan dan permasalahan dalam kehidupan, kita dapat menyelesaikannya secara tenang dan dapat mengantisipasinya 
kelak.

1. 2  Perumusan Masalah


Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan perumusan masalah yang ada, antara lain :

  1. Apa Tujuan ilmu social dasar ?
  2. Apa Pengertian Ilmu Sosial Dasar ?
  3. Apa yang dimaksud Pelapisan social ?
  4. Apa yang dimaksud Kesamaan derajat ?
  5. Apa yang dimaksud ELITE DAN MASSA ?
  6. Bagaimana Perbedaan Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan ?
  7. Apa saja Ruang Lingkup ilmu social dasar ?
  8. Bagaimana Hubungan Desa-kota, Hubungan Pedesaan-Perkotaan ?
  9. Nagaimana Hubungan Manusia Dengan Akal Pikiran, Jasmani, dan Rohani ?



1.3 Tujuan


Tujuan Ilmu Sosial Dasar adalah  membantu  perkembangan pikir mahasiswa dan kepribadian agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap golongan terpelajar Indonesia.

  1. Memahami dan juga menyadari adanya kenyataan Sosial dan masalah-masalah   Sosial yang ada di dalam masyarakat.
  2. Peka terhadap masalah Sosial untuk ikut serta dalam usaha menanggulanginya.
  3. Menyadari bahwa setiap masalah Sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat dipelajari.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Sosial Dasar

Ilmu sosial dasaradalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia tentang masalah sosial, dan juga membicarakan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya.Khususnya kehidupan masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian. Ilmu sosial bukanlah suatu bidang keahlian ilmu-ilmu sosial tertentu, tetapi berasal berbagai bidang pengetahuan dalam berbagai ilmu-ilmu sosial seperti, sosiologi, sejarah , antropologi, psikologi sosial.
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :
  1. Kenyataan-kenyataan social yang ada dala mmasyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu.
  2. Konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
  3. Masalah-masalh yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.


2.2   Pelapisan sosial

a.      pengertian

Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Dan individu-individu yang berlatar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat yang heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok social. Dengan adanya yang seperti ini maka terbentuk yang namanya pelapisan masyarakat atau terbentuk masyarakat yang berstrata.

Masyarakat adalah satu kesatuan yang didasarkan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan stabil. Maka dengan sendirinya masyarakat merupakan kesatuan yang dalam pembentukannya mempunyai gejala yang sama. Individu dan masyarakat adalah komplementer, dapat kita lihat dari kenyataan, bahwa:

  • Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukkan pribadinya.
  • Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan dapat menyebabkan perubahanbesar pengaruhnya.


Sedangkan pelapisan social atau stratifikasi social menurut istilah dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN. Dapat diartikan sejumlah individu yang mempunyai kedudukan / status yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan dalam suatu lapisan atau stratum.
Stratifikasi social juga di artikan sebagai dimensi fertikal dari struktur social masyarakat (melihat perbedaan masyarakat berdasarkan pelapisan yang ada). Stratifikasi social juga adalah sebagai gejala yang universal artinya dalam setiap masyarakat bagaimanapun juga pasti akan didapatkan pelapisan social tersebut.

Menurut Pitirim A. Sorokin, 
Pelapisan masyarakat atau stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarchis).
Menurut Theodorson dkk dalam Dictionary of Sociology, adalah: pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relative permanan yang terdapat di dalam system social (dari kelompok kecil sampai ke masyarakat) di dalam hal perbedaan hak, pengaruh dan kekuasaan.

Mengapa terjadi stratifikasi sosial ?


Menurut SOERJONO SOEKAMTO(1981:133).
 Selama dalam suatu masyarakat ada sesuatu yang di hargai dan setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, maka barang sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat menimbulkan adanya system yang berlapis-berlapis yang ada dalam masyarakat itu. (barang sesuatu yang di hargai masyarakat itu adalah uang, benda-benda bernilai ekonomis seperti: tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan).

Menurut PAUL B. HORTON & CHESTER L. HUNT(1989: 7-12).
Terjadinya stratifikasi social dalam masyarakat dikarenakan sesuatu yang dihargai dalam masyarakat jumlahnya terbatas, akibatnya distribusi di dalam masyarakat tidak merata. Mereka yang memperoleh menduduki kelas atas dan mereka yang tidak memperoleh menduduki kelas bawah.

Pelapisan social ciri tetap kelompok sosial

Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh system seluruh masyarakat kuno.Seluruh masyarakat memberikan sikap dan kegiatan yang berbeda kepada kaum laki-laki dan perempuan.Tetapi hal ini hanyalah semata-mata ditentukan oleh system kebudayaan itu sendiri.Contohnya seperti kedudukan laki-laki di minangkabau dengan laki-laki di jawa.Di jawa kekuasaan keluarga ada ditangan ayah sedangkan di minangkabau dipegang oleh ibu. Itu karena kebudayaan si sana bebeda dengan di jawa. Di sana para wanitanya yang melamar si laki-laki dan juga di sana wanita dikenal ulet/ rajin.

Di dalam organisasi masyarakat primitive pun dimana belum mengenal tulisan, pelapisan social itu sudah ada. Hal ini terwujud dengan berbagai bentuk, sebagai berikut :

  1. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan perbedaan-perbedaan hak dan kewajiban.
  2. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa.
  3. Adanya pemimpin yang paling berpengaruh.
  4. Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum.
  5. Adanya pembagian kerja didalam suku itu sendiri.
  6. Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.


Jika kita tidak dapat menemukan masyarakat yang tidak berlapis-lapis di antara masyarakat yang primitive, maka tidak mungkin lagi menemukannya dalam masyarakat yang lebih maju/ berkembang.bentuk dan proporsi pelapisan di masyarakat yang telah maju berfariasi, tetapi pada dasarnya pelapisan masyarakat itu ada dimana-mana dan disepanjang waktu.

b.      Terjadinya Pelapisan Sosial


  • Terjadi Dengan Sendirinya

Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Orang-orang yang menduduki lapisan ini ibentuk bukan berdasarkan kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu tapi berjalan dengan alamiah atau dengan sendirinya.Karena pelapisan bentuk ini tidak disusun dengan sengaja maka bentuk pelapisan dan dasar pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat di mana system itu berlaku.

  • Terjadi Dengan Di sengaja

System pelapisan yang dibentuk dengan disengaja ini bermaksud agar mengejar tujuan bersama. Di dalam system ini di tentukan secara tegas dan jelas adanya wewenang dan kekuasaan yang di berikan kepada seseorang.sistem ini dapat dilihat dalam suatu organisasi pemerintahan, organisasi partai politik, perusahaan besar, perkumpulan-perkumpulan resmi, dan lain-lain.
Di dalam system organisasi yang di susun dengan cara ini mengandung 2 sistem:
  1. System fungsional: pembagian kerja pada kedudukan yang tingkatnya berdampingandan harus berkerjasama dalam kedudukan yang sederajat, contoh: perkantoran dan kepala-kepala seksi.
  2. System scalar: pembagian kekuasaan menurut jenjang dari bawah ke atas.

      
Pembagian kedudukan dalam organisasi formal pada pokoknya di perlukan agar organisasi itu dapat bergerak secara teratur untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tetepi system ini terdapat pula kelemahannya.

      Secara teoritis, semua manusia dapat dianggap sederajat.Akan tetapi sesuai dengan kenyataan hidup kelompok-kelompok social, halnya tidak demikian. Pedoman untuk meneliti pokok-pokok terjadinya pelapisan dalam masyarakat :

  1. System lapisan mungkin berpokok pada system pertentengan dalam masyarakat. System demikian hanya mempunyai arti yang khusus bagi masyarakat tertentu yang manjadi obyek penelitian.
  2. System lapisan dapat dianalisis dalam ruang lingkup unsur-unsur, antara lain:

  • Distribusi hak-hak istimewa yang objektif,
  • System pertahapan yang di ciptakan oleh para warga masyarakat(prestos dan penghargaan)
  • Kriteria system pertentangan dapat berdasarkan kualitas   pribadi,keanggotaan kelompok kerabat tertentu, milik, wewenang    atau kekuasaan.
  • Lambang-lambang kedudukan
  • Mudah sukarnya bertukar kedudukan
  • Solidaritas di antara individu atau kelompok-kelompok social yang menduduki kedudukan yang sama dalam system social masyarakat:
  • Pola-pola interaksi
  • Kesamaan atau ketidaksamaaan system kepercayaan, sikap, dan nilai.
  • Kesadaran dan kedudukan masing-masing
  • Aktivitas sebagai organ kolektif


2.3   KESAMAAN DERAJAT

Kesamaan derajat dan isi jaminan oleh undang-undang.Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sector kehidupan.Hak inilah yang yang banyak dikenal dengan Hak Asasi Manusia.
   

 Persamaan hak

Adanya kekuasaan Negara seolah-olah hak individu lambat-laun dirasakan sebagai suatu yang mengganggu, Karen di mana kekuasaan itu berkembang, terpaksalah ia memasuki lingkungan hak manusia pribadi dan berkuranglah pula luas batas hak-hak yang dimiliki individu tu.

Mengenai persamaan hak ini selanjutnya dicantumkan dalam pernyataan sedunia tentang hak-hak (asasi)manusia atau universitas declaration of human right (1948) dalam pasal-pasalnya, seperti dalam:

Pasal 1: “sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.”
Pasal 2 ayat 1 : “ setiap orang berhak atas semua hak-hak dan kebebasan-kebebasan yang tercantum dalam pernytaan ini dengan tak ada kecuali apapun, seperti misalnya bangsa, warna, jenis kelamin, bahasa, agama, politik, atau pendapat lain, asal mula kebangsaan atau kemasyarakatan, milik, kelahiran ataupun kedudukan.”


2.4   ELITE dan MASSA


a.     ELITE

Elite adalah suatu minoritas pribadi-pribadinyang di angkat untuk melayani suatu kolektifitas dengan cara yang bernilai social. Dalam pengertian umum elite itu menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan: “ posisi didalam masyarakat di puncak struktur-struktur social yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.”

Fungsi elite dalam memegang strategi:

Dalam suatu kehidupan social yang teratur, baik dalam konteks luas maupun yang lebih sempit selalu ada kecenderungan untuk menyisihkan satu golongan tersendiri sebagai satu golongan yang penting, memiliki kekuasaan dan mendapatkan kedudukan yang terkemuka jika di bandingkan dengan massa. Penentuan ini berdasarkan penghargaan masyarakat terhadap peranan yang di lancarkan.

Ada 2 kecenderungan yang digunakan untuk menentukan elite dalam masyarakat itu:
  1. Menitikberatkan pada fungsi social
  2. Pertimbangan-pertimbangan yang bersifat moral


Menurut parson, dua kecenderungan di atas melahirkan 2 macam elite,yaitu
:
  1. Elite internal : yang menyangkut integrasi moralserta solidaritas social yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada saat tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa.
  2. Elite eksternal : meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi, berhubungan dengan problema-problema yang memperlihatkan sifat yang keras, masyarakat lain atau mas depan tak tentu.

 B.   MASSA

Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain.

Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku missal sepertinya mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang menyebar diberbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai diberikan dalam pers
.
Ciri – ciri massa adalah :
Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tignkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai masa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti peradilan tentang pembunuhan misalnya malalui pers.

Massa merupakan kelompok yang anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonym
Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya.

2.5 Perbedaan Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

Penduduk masyarakat dan kebudayaan, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu, sedangkan masyarakat menurut R. Linton adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena adanya penduduk.

Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
  1. Kematian (Mortalitas)
  2. Kelahiran (Natalitas)
  3. Migrasi (Mobilitas)

Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami.Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate.Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut. Kelahiran bersifat menambah,kematian bersifat mengurangi dan mingrasi dapat bersifat menambah(migrasi masuk)dan dapat pula bersifat mengurangi(mingrasi keluar). untuk banyak negara ,termasuk indonesia,pertumbuhan penduduk di tentukan oleh kelahiran dan kematian,karena mingrasi masuk dan migrasi keluar terlalu kecil sehingga bisa diabaikan,
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Dalam Ilmu Sosial Dasar yang harus diteliti ruang lingkup individu dan kelompok seperti keluarga.

1. Individu

Individu adalah bagian atau satuan terkecil yang perseorangan dari suatu kelompok masyarakat.Pertumbuhan adalah perubahan besar, ukuran atau jumlah dalam suatu bentuk untuk pengukuran.Dan pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu yang dapat dihitung dari jumlah individu sebuah populasi.

a. Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dijalankan dalam keluarga :
  • Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
  • Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
  • Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
  • Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
  • Fungsi Sosialisasi. Tugas keluarga untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku dan meneruskan nilai-nilai budaya.


Pengertian dari fungsi-fungsi keluarga adalah suatu tugas atau pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam keluarga untuk tujuan yang positif.Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.

Makna Individu adalah manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, dalam individunya.

Makna Masyarakat adalah makna masyarakat termasuk juga dengan pengertian dari masyarakat tersebut yaitu merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komunitimanusia yang tinggal bersama-sama.Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu. Dari segi pelaksanaan, yang bermaksud  untuk sesuatu yang dibuat – atau tidak dibuat – oleh kumpulan orang itu. Masyarakatmerupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.

Makna Keluarga adalah makna keluarga termasuk juga dengan pengertian keluarga yg saya ketahui seperti betikut yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain.

2.6   Ruang Lingkup

Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial.Untuk dapat memecahkan masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengindentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu :
  1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama           merupakan masalah sosial tertentu.
  2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
  3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.



2.7  Hubungan Desa-kota, Hubungan Pedesaan-Perkotaan


Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat.Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayor, daging dan ikan.

Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota.Contohnya buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan.Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan.Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman.Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.

Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa cara, seperti:
  • Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam;
  • Inovasi kota, pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi;
  • Ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.

Perbedaan antara desa dan kota :

Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, sekecilnya-kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota.

Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:

Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya.Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994). Selanjutnya Pudjiwati (1985), menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.

Ciri ciri tersebut antara lain :
  • Jumlah dan kepadatan penduduk
  • Lingkungan hidup
  • Mata pencaharian
  • Corak kehidupan social
  • Stratifiksi social
  • Mobilitas social
  • Pola interaksi social
  • Solidaritas social
  • Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.

2.8   Pembaruan (Inovasi)

Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru, sehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produk-produk baru. Suatu proses inovasi tentu berkaitan  penemuan baru dalam teknologi, yang biasanya merupakan suatu proses sosial yang melalui tahap discovery dan invension.
Pendorong penemuan baru. 

Faktor-faktor yang menjadi pendorong bagi seorang individu untuk memulai serta mengembangkan penemuan baru adalah (1) kesadaran akan kekurangan dalam kebudayaan; (2) mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan; (3) sistem perangsang bagi kegiatan mencipta. Penemuan baru sering kali terjadi saat ada suatu krisis masyarakat, dan suatu krisis terjadi karena banyak orang merasa tidak puas karena mereka melihat kekurangan-kekurangan yang ada di sekelilingnya.

Dengan demikian proses inovasi itu merupakan suatu proses evolulusi juga. Bedanya ialah bahwa dalam proses inovasi  para individu berperan secara aktif, sedangkan dalam proses evolusi para individu itu pasif, bahkan seringkali negatif.

2.9   Pola Pikir Manusia

Setiap manusia pasti memiliki pola pikir dan cara pandang tentang segala hal, karena pada setiap manusia dilengkapi dengan akal. Pola pikir membentuk kepribadian yang sangat unik dalam hidup manusia.hal ini terutama terlihat dalam  pola kita menentukan cita-cita, impian dan tujuan hidup.

Proses pembentukan kerangka berpikir dimulai sejak bayi dalam kandungan. Dengan bertambahnya usia bertambah pula informasi yang masuk ke dalam pikiran. Berapa banyak informasi yang masuk ke dalam pikiran ketika seseorang sudah remaja, pemuda, dewasa, orang tua dan nenek-kakek- kita tidak tahu.

Informasi yang masuk ke dalam pikiran pun beragam,  mulai dari pengalaman diasuh oleh ibu, dididik orang tua, dididik oleh guru di taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, dan kampus. Bukan hanya itu saja, masih ada pengalaman-pengalaman unik dalam hidup kita seperti rasa cinta, kerugian , atau  kecelakaan. Secara tidak langsung pengalaman – pengalaman kita membentuk pola pikir kita.

Pola pikir itu sendiri dapat timbul dengan sendirinya ketika manusia itu terbentur oleh suatu permasalahan yang akhirnya menyebabkan terbentuk karakternya oleh permasalahannya itu sendiri. Sehingga manusia itu memiliki langkah atau antisipasi yang bermacam – macam dalam menyikapi setiap permasalahan tersebut yang akan terekam sebagai suatu pengalaman.

Informasi yang masuk ke dalam pikiran membentuk ragam pola dalam pikiran.Besarnya pola tergantung dari berapa sering informasi masuk ke dalam pikiran dan berapa dalam kesan yang diberikannya.Semakin sering atau semakin berkesan sebuah informasi semakin kuat pola pikir yang dibentuk.

Kuat atau besarnya pola pikir kita akan berpengaruh terhadap informasi-informasi yang datang di kemudian hari. akan ada informasi yang ditolak dan diterima dan ini tergantung dari pola yang dominan dalam pikiran kita. Pola yang dominan inilah salah satu penyebab utama mengapa muncul perbedaan pendapat atau perdebatan dalam percakapan, diskusi atau rapat.

Pandangan – pandangan hidup pada dasarnya terbentuk oleh beberapa faktor yang sangat dominan mempengaruhi manusia, antara lain :
  1. Cita –  cita
  2. Pengalaman
  3. Pendidikikan
  4. Pergaulan

Keempat faktor tersebut merupakan faktor yang membentuk dan mempengaruhi pola pikir, kedewasaan dan pandangan hidup seseorang.

2.10  Hubungan Manusia Dengan Akal Pikiran, Jasmani, dan Rohani

Akal adalah suatau oeralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah satu dan yang benar serta menganalisi sesuatu yang kemampuannya tergantung pengalaman dan tingkat pendidikan pemiliknya.Akal berfungsi untuk mengigat, menyimpulkan, menganalisa, menilai apakah sesuai benar atau salah.

Jasmani adalah berhubungan dengan kesehatan dan rekreai fisik, yang memberi kesanggupan untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembeda fiik yang layak.

Rohani adalah sesuatu hal yang berasa diatas moral.Rohani dikaitkan dengan hati, kalbu, jiwa, mental, fikiran dan sebagainya yang mewujudkan sebagai suatu unsur peribadi manusia yang paling unik yang tidak dapat dilihat oleh pancaindera. Tetapi gejala dalam kerjanya dapat dirasakan misalnya: menangkap dan menyimpan pengertian, mengingat, berfikir, berkemahuan, rindu, sedih, gembira dan sebagainya.  Jika seseorang sehat rohaninya ia akan memiliki kemampuan beramal yang tinggi, gairah bekerja dan bersemangat untuk maju dalam kebaikan. Sebaliknya orang yang mengidap penyakit rohani akan memperlihatkan kemundurannya dalam kemampuan bekerja, hilang gairah dan semangatnya untuk maju. Yang menonjol hanyalah kelemahan dan kemalasan.

2.11 Tujuan Ilmu Sosial Dasar (ISD)


Ilmu Sosial Dasar membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari sikap, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lain, serta sikap dan tingkah laku  manusia-manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik. Adapun tujuannya yaitu :
  1. Memahmi dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat .
  2. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
  3. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya .
  4. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.



2.12Fungsi dari Ilmu Sosial Dasar 


Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran dalam menghadapi lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan pada lingkungan menjadi lebih besar.

Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial , serta ada kaitannya dengan hubungan manusia-manusia itu terwujud.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

  • Social atau stratifikasi social menurut istilah dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN. Dapat diartikan sejumlah individu yang mempunyai kedudukan / status yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan dalam suatu lapisan atau stratum.
  • Terjadinya pelapisan social melalui 2 macam:

  1. Terjadi dengan sendirinya
  2. Terjadinya dengan disengaja

  • System ini dibuat secara sengaja dengan maksud dapat memiliki tujuan bersama.delam system ini mengandung 2 sistem, yaitu:

  1. System fungsional: pembagian kerja pada kedudukan yang tingkatnya berdampingandan harus berkerjasama dalam kedudukan yang sederajat, contoh: perkantoran dan kepala-kepala seksi.
  2. System scalar: pembagian kekuasaan menurut jenjang dari bawah ke atas.

  • Ukuran yang biasa dipakai dalam menggolongkan anggota masyarakat ke dalam lapisan social, ialah:

  1. Ukuran kekayaan
  2. Ukuran kekuasaan
  3. Ukuran kehomatan
  4. Ukuran ilmu pengetahuan.
  5. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan  kecil yang memegang kekuasaan
  6. Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spotnan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tetapi yang secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain.
  7. Setiap anggota bagian dari tubuh kita merupakan suatu kesatuan jaringan atau jalinan yang masing – masingnya terhubung satu sama lain. Apa bila ada satu bagian yang rusak maka akan berdampak pada bagian lainnya juga.

Terdapat  tiga bagian terpenting dari manusia yaitu, akal pikiran, Jasmani dan Rohani. Tiga komponen  terebut saling berkaitan satu sama lainnya. Akal merupakan bagian terpenting, merupakan inti dari sistem tubuh kita. Akal mengatur segala kegiatan yang ada pada tubuh kita, mulai dari kerja organ tubuh kita, sistem perasaan, motivasi, pengambilan  ketupusan dan penyikapan  kita terhadap sesuatu dalam hidup.  Jasmani merupakan pendukung kegiatan yang berkaitan dengan fisik kita, tetapi apa bila terganggu salah satu fungsinya maka akan pula berpengaruh pada yang lainnya, bila jasmani kita baik maka aktifitas kita pun berjalan lancar. Dan rohani meupakan kebutuhan kita terhadap Tuhan.Kedekatan kita terhadap tuhan adalah segalanya. Dia lah yang berkehendak dan  menghendakan akan akan sesuatu. Oleh karena itu dibutuhkannya hubungan baik antara kita dengan sang pencipta kita.

3.2 Saran

Sebagai manusia yang menjalani kehidupan di dunia beserta problematikanya.Apabila kita menginginkan kehidupan kita berjalan baik dan lancar maka pengelolaan kita terhadap pola pikir akal, jamani dan rohani kita harus berjalan dengan benar, seimbang dan sesuai. Apabila ada salah satu saja yang tidak seimbang didalam pemenuhannya maka akan berdampak pula pada kehidupan sehari – hari kita.


DAFTAR PUSTAKA

http://nuryuwandalinda.wordpress.com/2012/10/02/makalah-ilmu-sosial-dasar/
http://shindy1425.blogspot.com/
http://fellysilfasary.blogspot.com/2012/09/makalah-ilmu-sosial-dasar-isd_30.html
http://betanokaz.blogspot.com/2013/04/makalah-ilmu-sosial-dasar-sebagai-mkdu.html

1 komentar:

  1. yuk coba keberuntunganya di BOLAVITA
    agent tercepat dan terpercaya🤩
    untuk pecinta judi online yuk buruian join sama kita
    ada banyak games yang bisa kalian mainkan di sini
    depo hanya rb 50 dan jadilah jutawan bosku😱
    WA: +628122222995

    BalasHapus